Selasa, 26 Februari 2013

Pijat Balita

Sisi Kesehatan

Sentuhan atau pijatan pada bayi dapat merangsang produksi ASI, meningkatkan nafsu makan dan berat badannya. Sentuhan alamiah pada bayi sesungguhnya sama artinya dengan tindakan mengurut atau memijat. Kalau tindakan ini dilakukan secara teratur dan sesuai dengan tata cara dan teknik pemijatan bayi, maka ini bisa menjadi terapi untuk mendapatkan banyak manfaat  untuk balita anda. Untuk itu tidak perlu mengundang tukang pijat bayi, andapun dapat melakukannya sendiri pada balita anda.
Menurut penelitian T.Field & Scafidy dari Universitas Miami, AS, yang menunjukkan bahwa 20 bayi prematur mengalami kenaikan berat badan 20 - 47perhari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Bayi cukup bulan usia 1 - 3 bulan yang dipijat 15 menit 2 x seminggu selama 6 minggu mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat.

Bayi yang dipijat mengalami penigkatan tonus nervus vagus-nya ( saraf otak ke-10 ). Ini membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan si balita cepat lapar dan karena itu akan lebih sering menyusu. Akibatnya produksi ASI pun akan lebih banyak.

ReneSpitz, seorang dokter anak dan psikiater dari Amerika melaporkan, bayi yang banyak memperoleh sentuhan atau pemijatan, khusunya dari sang ibu, jarang mengalami simpton hospitalismus ( gangguan yang sering dialami bayi yang tinggal di panti asuhan, seperti radang telinga tengah, campak, gangguan usus, dll ).

Sisi Psikologis

Pengamatan T.Field seperti dikutip dr, J.David Hull, ahli virologi molekuler dari Inggris, dalam makalah berjudaul Touch Theraphy : Science Comfirms Instinct, menyebutkan bahwa terapi pijat 30 menit per hari bisa mengurangi depresi dan kecemasan balita . Tidur balita pun akan lebih tenang.

Terapi pijat 15 menit selama enam minggu pada bayi usia 1 - 3 bulan juga meningkatkan kesiagaan (aletrness) dan tangisnya berkurang. Ini akan di ikuti dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi psikis, berkurangnya kadar hormon stress dan bertambahnya kadar serotonin sehingga akan meningkatkan daya tahan tubuh si bayi. Lebih dari itu, sentuhan/pijatanpada bayi akan meningkatkan dan mempeererat tali kasih sayang antara orangtua dan bayinya.

Terhadap perkembangan emosi anak, sentuhan/pijatan orangtua merupakan dasaar perkembangan komunikasi yang akan memupuk  cinta kasih dan menjadi penentu bagi anak untuk menjadi anak yang berbudi pekerti dan percaya diri. Lagi pula ia akan merasa aman karena merasa yakin  memiliki kasih sayang dan perlindungan dari orangtuanya. 













Kamis, 21 Februari 2013

Gejala Pasca Benturan di Kepala pada Bayi

GEJALA GAWAT

Bila terjatuh, sewajarnya bayi menangis kesakitan dan rewel. Namun ada juga yang diam saja, karena mungkin saat itu terjadi penurunan kesadaran akibat pendarahan otak. Selain itu ada juga yang muntah atau naik suhu badannya. Ini berarti otak si bayi mengalami goncangan yang merangsang pusat muntah dan panas pada batang otak.

Hati-hati jika muntah atau panas baru terjadi keesokan atau beberapa hari selanjutnya. Ini menunjukan proses keterguncangan otak cukup kuat atau terjadi pendarahan di otak. Jadi bisa saja gejala gawat itu muncul secara lambat. Misalnya, pada kasusu retak kepala. Awalnya mungkin tidak terjadi benjolan dan kondisi anak baik-baik saja. Baru di hari kedua anak kejang-kejang yang perlu dicurigai sebagai adanya pendarahan otak.

Waspadai juga kalau setelah terjatuh bayi semakin lemas dan semakin menurun kesadarannya. Itulah gejala gegar otak yang disebabkan pendarahan atau pembengkakan sel syaraf otak. Pendarahan sendiri bisa terjadi dibawah kulit kepala, diselaput otak atau didalam otak. Bila terjadi didalam otak, perlu tidaknya operasi tergantung pada jumlah pendarahannya.

Bila setelah terjatuh bayi langsung tidak sadarkan diri dalam waktu lama (sekitar 5~10 menit), kepalanya memar, kejang-kejang dan muntah-muntah, berarti pendarahannya itu tidak hanya terjadi didaerah kulit, tetapi juga didalam otak dibawah tulang tengkoraknya. Waspadai jika gejala ini muncul, dan orangtua harus segera membawa si bayi kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Rabu, 20 Februari 2013

Perhatikan Benjolan Akibat Benturan di Kepala

Setelah terbentur, perhatikan apakah ada benjolan atau tidak. Raba kepala bayi untuk memastikannya. Kalau ada , berarti jatuhnya cukup keras. Benjolan yang muncul biasabya berwarna kebiruan Itu mengindikasikan adanya pendarahan dibawah kulit. Untuk mengatasinya, berikan kompres air dingin agar pendarahannya terhenti. Selama kesadaran bayi masih bagus, tak ada gangguan syaraf seperti bola mata menjadi miring, tidak muntah, tidak tidur terus dan tidak kejang, maka cederanya bisa dianggap ringan.

Perlu diketahui, walaupun benturannya keras, benjolan belum tentu muncul saat itu juga.Bisa jadi baru keesokan harinya, karena pendarahan yang terjadi mungkin sedikit jumlahnya atau benjolan itu tak begitu terasa dan terlihat karena tertutup rambut. Jadi kalau setelah jatuh tak segera muncul benjolan,belum tentu benturannya ringan. Benjolan dapat muncul kapan saja dalam 48 jam pertama.

Bila cederanya ringan, benjolan makin lama akan mengecil dengan sendirinya, sebab setiap pendarahan akan diserap oleh tubuh. Kalau benjolannya makin lama makin membesar maka orangtua perlu mencurigainya. Bisa saja pendarahan itu tidak diserap oleh tubuhtapi malah membentuk semacam selaput di otak. Lama kelamaan selaput otak ini dapat menekan jaringan otak dan menghambat perkembangannya. Perlu dilakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan bekuan darah dan selaput tersebut.

Ada atau tidak adanya benjolan, bayi yang jatuh harus terus diamati selama 2 x 24 jam dan di observasi setiap 2 jam untuk menentukan berat ringannya cedera akibat jatuh. Bila dalam kurun waktu itu suhu badannya meningkat, muntah atau bahkan kejang, bawalah segera kedokter. Ini berarti ada luka dalam yang lebih serius.

Selamat Datang di Blog Balita-Info

Pada posting kali ini saya akan mencoba menerangkan masalah yang sering terjadi pada anak usia balita. Mungkin anda para orangtua pernah melihat si kecil sedang asik bermain tetapi tiba-tiba ia terjatuh dan kepalanya terbentur sesuatu ( kejedot ).
Biasanya segala bayangan seram tentang dampak cacat akan segera menghantui peraasaan para orangtua. Tapi hal itu sebetulnya tidak perlu terjadi kalau kita bisa mengenaligejala gawat tidaknya cedera yang diakibatkan. Nah apa saja yang harus dicermati, dr. Irawan Mangun Atmaja, Spa dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta akan menjelaskannya berikut ini. Diharapkan dengan langkah pencegahan yang disarankan, peristiwa bayi jatuh tak sampai terjadi.

Pengaruh Posisi Benturan Pada Kepala Bayi

Selain dari ada tidaknya benjolan, posisi benturan dikepala juga menentukan  ringan dan beratnya cedera. Inilah keterangannya :

1. Benturan dibagian samping kepala, apakah kanan atau kiri, bisa berdampak serius. Dibagian yang disebut daerah epidural ini terdapat pembuluh darah arteri yang menempel di tulang kepala. Kalau sampai terjadi retak/fraktur didaerah tersebut, maka pembuluh darah ikut robek. Akibatnya terjadi perdarahan epidural yang biasanya sulit dihentikaan karena robekan terjadi dipembuluh darah besar. Benturan yang cukup kuat didaerah temporal atau disamping dekat telinga bisa menimbulkan gejala epilepsi/ayan.

2. Benturan dibagian belakang kepala perlu diwaspadai. Didaerah initersimpan fungsi-fungsi vital otak, seperti pusat penglihatan. Perhatikan apakah ada perubahan pada fungsi penglihatan mata bayi. Seharusnya saat melihat suatu objek, bola mata bayi terlihat fokus. Bila terjadi gangguan, bisa secara tiba-tiba bola matanya bergerak kemana-mana atau arahnya tidak fokus. Tanda lainnya, ia tidak lagi tertawa atau tersenyum ketika melihat orang-orang didekatnya. Ini berarti pusat penglihatannya terganggu atau bahkan dia tidak bisa melihat.

3. Benturan dibagian belakang kepala agak kesebelah bawah, dapat menyebabkan cedera pada otak kecil yang merupakan pusat keseimbangan. Akibatnya timbul gangguan gerak yang meliputi kemampuan motorik kasar dan halus. Misalnya saja, tangan bayi gemetaran saat memegang sesuatu.

4. Benturan kepala dibagian tengkuk, dapat menyebabkan kesadaran bayi menurun. Didaerah ini terdapat batang otak yang kalau cedera dapat memicu gangguan pernafasan dan bahkan kematian. Jka sampai terjadi retakan tulang dibagian itu, maka patahan tulangnya dapat menembus jaringan otak dan melukai susunan saraf pusat. Cedera seperti itu termasuk kategori berat. Selain itu bisa menimbulkan pendarahan dari hidung atau keluar cairan dari telinga. Mengatasinya harus dengan tindakan operasi. Jika tidak pendarahan akan terus menekan jaringan otak yang pada tahap ekstrem bisa mengakibatkan kecacatan dan kematian.